Belajar & Bermain dengan Anak-anak

Hallo Moms!
Sudah terima hasil sekolah anak-anak belum?
Anak-anak saya baru saja menerima laporan hasil belajarnya kemarin. Lumayan lah hasilnya dengan saya sebagai “guru pengganti” selama beberapa bulan ini. Sebelumnya, saya ucapkan selamat untuk anak-anaknya yang sudah graduasi, akan memasuki jenjang baru dan semua yang sudah naik kelas!! Selamat yaaa !!

Dan sekarang… sudah mulai liburan nih..
Hahaha.. kalo biasanya anak- anak masih ada tugas-tugas sekolah yang harus dikerjakan, sekarang orang tua, dan biasanya si mama yang selalu di rumah makin bingung mencari kegiatan untuk anak-anak. Betul ga?

Saya pribadi, jujur aja, ga bisa membiarkan anak-anak cuma main game atau nonton televisi aja di rumah.
Untungnya, kemarin saya ada mendaftarkan anak-anak les, dan mereka mendapatkan worksheets dari tempat les yang harus dikerjakan setiap harinya. Okay, that’s work no.1. Lah, tapi..kalo worksheets-nya udah selesai, ngerjain apalagi dong? Back to TV? Oh nooo..

Ada beberapa hal yang saya lakukan beberapa minggu lalu.. untuk mempersiapkan belajar kala liburan dan mempersiapkan mereka saat mau masuk sekolah lagi bulan depan. Well, masih virtual school kali yah..

  1. Browsing educational materials.

    Anak saya yang ketiga berusia 3 tahun, dan tahun ajaran baru nanti seharusnya dia mulai bersekolah di jenjang PGB atau Nursery-2 ya nama bekennya.
    Jujur aja, saya belum terlalu ajarin dia mengenai huruf dan angka, yang dia tau baru 1-5 dan A, B, M (thanks to Mac Donalds, hahaha) serta menulis namanya sendiri. Otomatis saya agak khawatir sih bagaimana harus menyikapi ini. Saya jadi browsing di internet, mencari worsheet yang bisa dikerjakan oleh anak-anak pra sekolah.

    Saya menemukan beberapa worksheet yang gratis melalui pinterest, untuk worksheet dengan kurikulum atau panduan mengajar biasanya berbayar, dan saya juga sempat membelinya sebagai panduan. Karena jujur, saya bukan lulusan pendidikan guru dan so pasti membutuhkan arahan.
    Saya juga mencari beberapa bahan untuk anak-anak saya yang lebih besar, yang akan naik ke kelas 2 & 3. Beberapa materi yang saya dapatkan untuk mereka kurang lebih sama dengan yang mereka pelajari dan beberapa yang baru. Saya akan tetap mencoba mengajarkannya pada mereka agar tidak lupa dan ada gambaran. Hahaha.. semoga berhasil yah.

    Beberapa website yang saya ikuti Teachers Pay Teachers, The Moffatt Girls, Yes We Made This dan masih banyak lagi.

  2. Mencari kegiatan yang merangsang kreativitas atau motorik anak.
    Tentunya, kita nggak mungkin bisa membuat anak-anak seharian belajar melulu bukan, bisa pening mereka, hahaha..

    Saya sering lihat-lihat di halaman Instagram , ada banyak sekali aktivitas kreativitas dengan anak, mulai dari kertas lipat sampai yang rumit-rumit dengan menggunting tempel atau bahan-bahan yang beraneka ragam. Karena keterbatasan gerak, saya mencoba mengumpulkan yang menggunakan bahan-bahan yang ada di rumah saja.

    Membuat mermaid dengan rak telur, melukis, membuat paydoh sendiri dengan tepung, garam dan pewarna makanan dan masih banyak lagi.

  3. Mengumpulkan barang-barang bekas.
    Ini salah satu hobi yang sudah dijalankan sejak mulai ikut membantu di sekolah Sabat (sekolah rohani di gereja saya). Bahan-bahan bekas seperti gulungan karton bekas tissue toilet, bubble wrap dari paket, macam-macam kotak bekas dari susu, sepatu dan lain-lain, gelas air mineral sampai tutup botol beraneka ragam.
    Karena banyak barang-barang bekas ini yang bisa di manfaat kan lagi sebagai kreasi untuk anak-anak.

  4. Beli tanaman yang mudah dirawat atau kesukaan anak.
    Selama PSBB dan work from home, banyak teman-teman saya yang mulai mencoba hobi berkebun. Sebagian besar membeli kaktus yang mudah dirawat, sampai Monstera yang memang lagi naik daun dan kekinian sebagai tanaman rumah. Saya sendiri tertarik dengan Hoya, yang masih sekeluarga dengan kaktus katanya, kalo syaa gak salah sih.. tanamannya merambat dan bunganya lucu kecil-kecil dan harum. Hoya yang saya miliki belum berbunga, gak mati saja saya bersyukur banget, hahaha.. maklum lah masih pengalaman pertama memelihara tanaman. Dulu pernah mencoba tapi gak berhasil, semoga yang kali ini bertahan dengan saya.

    Nah, anak saya yang pertama, dia kepingin sekali punya tanaman pemakan serangga, seperti Venus flytrap dan Nepenthes. Excited mungkin karena melihat film atau game kali ya.. Untuk Venus flytrap saya agak takut pesannya karena harus pesan diluar pulau, takut kalo sampe sini mati. Beberapa hari yang lalu saya baru pesan Nepenthes, atau kantung semar dari daerah Kalimantan sini juga, semoga bisa sampai kemari dengan selamat dan bisa memberikan kegiatan baru untuk anak-anak.

    Untuk tanaman-tanaman lain yang mudah, bisa juga dengan memanfaatkan sayuran di rumah. Merendam pangkal wortel, bawang bombay, bawang daun, atau kacang hijau.. selain bisa memberikan kegiatan yang bermanfaat, mereka juga bisa melakukan penelitian kecil-kecilan sambil belajar.

  5. Permainan Keluarga
    Jaman sekarang ini banyak sekali permainan yang diciptakan untuk dimainkan sendiri secara virtual, membuat anak-anak bahkan kita sendiri kurang berinteraksi dengna yang lain. Akibatnya, jadi kurang sportif kalo menurut saya.. kurang bisa menerima kekalahan.

    Kangen sekali dengan permainan-permainan seperti catur, halma, dakon dan lain-lain. Saya baru beli permainan papan yg 4 in 1, jd papannya bisa dibalik-balik jadiu catur, halma, ular tangga atau otello. Tidak mudah sih mengajarkannya untuk anak-anak, kadang mereka lebih tertarik nonton TV atau main Animal Crossing, tapi saya terus mencoba. Jadi orang tua kan punya power juga.. teriak aja “Screen time habiiiiisss..” mau ga mau matikan TV dan cari kegiatan lain, hahaha..

  6. Masak Bareng
    Anak-anak saya suka sekali kalau diajak mempersiapkan makanan, kegiatan yang sederhana saja; seperti melipat kulit pangsit, memotong sayur, mengadung telur, mengadon pancake dan lain-lain.

    Gunakan resep-resep makanan yang mudah dengan sedikit bahan yang digemari anak-anak. Minta mereka untuk menakar bahan dan mencampurnya. Mereka bangga banget loh kalo bisa bikin kue sendiri.. si kecil selalu bilang ” itu aku yg masak loh, Daddy” dengan bangganya. Dan pujian bisa membantu meningkatkan rasa percaya diri anak juga.

    Menakar resep membantu untuk meningkatkan ketelitian mereka. Dan saat mempersiapkan makanan bersam ajuga bisa menjadi bonding keluarga.

Bagaimana dengan anda? Apakah anda dan keluarga memiliki kegiatan bersama? Bagikan di kolom komentar yukkk..

Disclaimer : saya bukan pengajar atau guru, bukan juga praktisi kesehatan atau psikolog anak. Saya hanya orang tua, seorang mama yang ingin berbagi pengalaman dan cerita tentang kegiatan dan pengalaman saya dalam melakukan tugas saya sebagai seorang istri, dan ibu bagi anak-anak saya. Semua yang saya tulis merupakan pengalaman pribadi dan sharing yang diberikan teman dan saya ceritakan kembali dengan ijinnya.